Memahami Jenis Reksadana sebelum Mulai Investasi

Kalau kamu bertanya ke beberapa temanmu tentang investasi ketika kamu mulai tertarik pada dunia investasi, pastinya kamu akan mendengar ‘investasi reksadana’ cukup sering. Apa sih, investasi reksadana itu? Apa saja jenis reksadana yang ada? Ada nggak reksadana syariah?

Investasi Reksadana adalah

Mari kita mulai dari pengertian reksa dana itu sendiri. KBBI mengartikan reksa dana sebagai “wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan”.

 

Secara singkat, bisa disimpulkan bahwa investasi reksadana adalah investasi yang dikelola oleh seorang manajer investasi atau suatu perusahaan manajer investasi, dengan dana yang dikumpulkan dari masyarakat.

 

Kenapa harus memakai manajer investasi? Bisakah kita melakukan investasi tanpa menggunakan manajer investasi? Tentu saja bisa.

 

Kamu bisa berinvestasi secara langsung tanpa melalui manajer investasi. Kalau kamu tertarik pada investasi saham, kamu bisa langsung membelinya di perusahaan sekuritas, misalnya. Sama halnya kalau kamu tertarik pada investasi pasar uang, obligasi, dan lainnya. 

 

Meskipun demikian, tidak semua orang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kondisi pasar yang sangat fluktuatif, atau tidak punya cukup waktu, tenaga, dan kesabaran untuk terus memantau kondisi pasar. Oleh karena itu, tidak sedikit yang lebih memilih untuk menitipkan dana investasinya ke tangan manajer investasi tepercaya untuk dikelola, dan tinggal memetik hasilnya nanti.

 

Manajer investasi inilah yang nantinya menentukan saham apa saja yang perlu dibeli untuk investasi reksadana saham, atau instrumen pasar uang apa saja yang dipilih untuk investasi reksadana pasar uang. Mereka tentunya memilih berdasarkan pengalaman mereka di pasar, dengan memastikan bahwa investasi tersebut bisa memberikan imbal hasil setinggi-tingginya, dengan mempertaruhkan reputasi mereka.

Ada Berapa Jenis Reksadana?

Secara garis besar, ada lima jenis reksadana. Yuk, kita kulik masing-masingnya!

1. Jenis Reksadana Pasar Uang

Jenis reksadana pertama adalah reksadana pasar uang. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat oleh manajer investasi akan diinvestasikan pada instrumen pasar uang, yang berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang, Sertifikat Bank Indonesia, dan instrumen pasar uang lainnya, yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.

 

Reksadana pasar uang ini memiliki risiko yang sangat rendah, sehingga sangat cocok untuk menjaga likuiditas modalmu dan juga untuk memelihara modal alias danamu tidak hanya diam saja di tabungan.

 

Tentu saja, dengan risiko yang rendah, imbal baliknya pun tidak terlalu tinggi, namun tetap lebih baik daripada bunga yang kamu peroleh kalau danamu hanya kamu simpan di tabungan atau di deposito.

 

2. Jenis Reksadana Pendapatan Tetap

Jenis reksadana yang kedua adalah reksadana pendapatan tetap. Pada reksadana pendapatan tetap ini, dana yang terkumpul akan ditempatkan pada instrumen investasi berupa efek utang dan obligasi. 

 

Besarnya aktiva yang dialokasikan pada efek utang dan obligasi sedikitnya sebesar 80 persen, dengan sisanya dialokasikan pada pasar uang. 

 

Jenis reksadana pendapatan tetap ini bertujuan untuk mencapai tingkat pengembalian yang stabil, dengan risiko yang lebih besar daripada jenis reksadana pasar uang. 

 

3. Jenis Reksadana Campuran

Seperti namanya, jenis reksadana yang satu ini akan menempatkan dana yang terkumpul pada instrumen investasi yang bervariasi, sebagian pada instrumen saham, sebagian pada instrumen obligasi, dan sebagian lagi pada instrumen pasar uang.

 

Risiko dari jenis reksadana campuran ini tentunya lebih tinggi daripada jenis reksadana pasar uang dan pendapatan tetap, dengan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi pula.

 

4. Jenis Reksadana Saham

Jenis reksadana berikutnya, reksadana saham adalah investasi reksadana dengan risiko yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga jenis reksadana sebelumnya, dengan tingkat imbal hasil yang paling tinggi pula.

 

Seperti namanya, dana yang terkumpul akan ditempatkan pada instrumen saham, yang sudah dipilih dengan pertimbangan dan pemantauan yang cermat oleh manajer investasi.

 

5. Jenis Reksadana Syariah

Jenis reksadana yang berikutnya adalah jenis reksadana syariah. Semenjak munculnya perusahaan-perusahaan syariah, dan dengan meningkatnya permintaan terhadap investasi yang sesuai dengan syariah, investasi reksadana syariah pun menjadi favorit para investor.

 

Dana yang terkumpul akan diinvestasikan oleh manajer investasi pada instrumen saham syariah sedikitnya sebesar 80% dan sisanya pada pasar uang syariah. Jenis reksadana syariah ini dikelola secara terpisah dengan manajer investasi yang berfokus pada pasar syariah, dan berada di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah.

 

Kalau kamu ingin tahu lebih jauh lagi tentang produk-produk HPAM untuk masing-masing jenis reksadana tersebut di atas, termasuk jenis reksadana syariah, kamu bisa menemukannya di aplikasi MyHero di tab Product.

 

Untuk jenis reksadana pasar uang, misalnya, MyHero menawarkan produk HPAM Ultima Money Market, sementara untuk jenis reksadana pendapatan tetap, ada HPAM Pendapatan Tetap Prima. Untuk jenis reksadana campuran, kamu bisa memilih produk HPAM Flexi Plus. Jangan lewatkan juga HPAM Ultima Ekuitas 1 dan HPAM Saham Dinamis untuk jenis reksadana saham, serta HPAM Ekuitas Syariah Berkah untuk jenis reksadana syariah.

 

Yuk, tunggu apa lagi? Hanya dengan Rp50.000 kamu sudah bisa berinvestasi lewat aplikasi MyHero!


myheroinvestasi2023

1 Blog posts

Comments